Sebernarnya,
uang itu hanya digunakan Pak Tegar untuk bersenang-senang dengan
teman-temannya. Pak Tegar hanyalah seorang pengangguran, sedangkan istrinya
pedagang nasi uduk. Hampir setiap hari, Pak Tegar meminta jatah hasil jualan
nasi uduk istrinya. Padahal masih banyak kebutuhan yang harus tercukupi dengan
uang itu, seperti untuk makan sehari-harinya.
Setiap
hari kerjaan Pak Tegar hanya makan, tidur, dan bersenang-senang dengan
temannya. Mereka selalu bersenang-senang sampai larut malam, sehingga selalu
mengganggu ketentraman warga sekitar. Kalau bersenang-senang dengan positif,
mungkin warga sekitar tidak akan merah, tapi kalau bersenang-senang dengan
bermain kartu, minum minuman keras dan kegiatan negatif lainnya yang membuat
warga sekitar jadi marah.
“
Mari bro, kita berfoya-foya. Ku traktir kalian semua... “ ajakan Pak Tegar
kepada teman-teman gengnya.
“
Tumben-tumbennya kau nraktir kita semua, dapat uang dari mana.?? “ sela Sobari,
teman Pak Tegar.
“
Gak usah dipikir aku dapat uang dari mana, yang penting malam ini kita
bersenang-senag”
1 komentar:
yeyeyeyyee.
Bagus ceritanya....
EmoticonEmoticon