Oleh : ISNA AFIA
Siang
itu 3 orang perempuan berumur sekitar 15 tahun sedang berjalan menelusuri
pinggir sungai,mereka adalah Nathan,Hany dan Putri . Sahabat yang slalu bersama menjalani
hari-hari. Naik perahu bareng ,membuat rumah pohon yang indah, kejar-kejaran,
memetik bunga untuk membuat mahkota dari bunga ,semua itu mereka lakukan di
sungai kupu-kupu ini, yang sering mereka sebut sungai persahabatan. Sepulang sekolah mereka pasti langsung menuju
sungai tersebut, untuk menghabiskan waktu bersama.
Dan siang itu mereka
sedang melakukan sebuah permainan . Yah, permainan dengan menuliskan
keinginannya masing-masing yang ditulis pada selembar kertas ,lalu dilipat
menjadi perahu-perahu kecil untuk dihanyutkan ke sungai.
Hany
menulis
“ Aku ingin ,aku dan 2 sahabatku
selalu bersama,sampai tua nanti J” pada kertas
hijau. Dan dilanjutkan dengan Putri ,ia menulis
” Aku pengen membuat
ke-2 sahabatku bahagia,selamanya J “. Pada kertas
lipat berwarna ungu.Dan giliran Nathan untuk menuliskannya , ia menulis pada
selembar kertas berwarna merah muda.
”Aku ingin melihat ke-2 sahabatku
tersenyum saat aku harus pergi jauh meninggalkan dunia ini J”
. Mereka ber-3 tidak tahu apa yang dituliskan oleh sahabatnya. Karena mereka
berjanji tidak boleh melihat atau mengetahui isi kertas itu satu sama lain.
Setelah selesai melipatnya mereka lalu menghanyutkan perahu-perahu mungil itu
bersamaan di sungai. Mereka pun tersenyum, lalu berpelukan di pinggir sungai
itu, tepat dengan sang malaikat yang sedang menuliskan takdir bagi Nathan. Dan
tak ada satupun dari ke tiga sahabat itu yang mengetahui takdir itu. Merekapun
lalu pulang karena matahari sebentar lagi akan terbenam.
Hari selanjutnya, seperti hari-hari
biasa. Pulang dari sekolah mereka bertiga langsung menuju “Sungai
Persahabatan”. Jadwal hari ini adalah rumah pohon, mereka menaiki rumah pohon
lalu duduk berdekatan,tiba-tiba “byur” hujan turun dengan derasnya,membuat
suasana semakin indah.
“Teman-teman
aku pengen deh liat surga terindah disana!”. Ungkap Nathan sambil menunjuk
kearah langit.
“Aku juga “jawab Putri.
“Aku yakin suatu saat nanti kita
akan pergi kesana, bersama” lanjut Hany dengan yakin.
“Maafin aku ya teman-teman, mungkin
selama ini aku selalu merepotkan kalian, aku selalu melakukan banyak kesalahan,
dan membuat kalian kesal tapi aku sayang banget sama kalian “ Celoteh Nathan dan tiba-tiba “tes-tes”
air mata membasahi pipinya.
Hany dan Putri tak tahu mengapa Nathan mengatkan hal itu, ke duanya
langsung memeluk Nathan dengan tangisan keharuan. Ditengah-tengah isak tangis
ke tiganya Nathan bersuara,
“Kalian berdua janji ya akan selalu tersenyum
walaupun tanpa aku ?.” Kata Nathan sesenggukan.
”Kita tidak akan pernah terpisah than,kamu jangan
ngomong kayak gitu!”.Hany pun menjerit.
Suasana jadi hening yang terdengar hanyalah suara rintik-rintik hujan dan sesenggukan tangis mereka bertiga.
Semua jadi hening dan hening yang terdengar.
Malam
itu setelah kejadian di “ Rumah Pohon” Nathan duduk di meja belajarnya dengan
memegang sebuah bolpoin warna merah muda kesukaannya serta siap mengoreskannya
di buku dairy Hello Kitty warna merah mudanya.
20
Januari 2013
Ya
tuhan , jangan ambil aku dahulu
Aku
masih ingin melihat ayah,ibu,kakak
Dan
sahabat-sahabatku tersenyum.
Aku
masih ingin menghirup udara segar di pagi hari.
Aku
masih ingin makan masakan ibuku.
Aku
masih ingin bersama kedua sahabatku.
Ya
tuhan jika Engkau ingin mengambil aku
Aku
mohon buatlah orang-orang disisiku bahagia.
Aku
ingin, ketika aku harus pergi kembali kepelukanMu.
Semua
orang tidak ada yang menangis aku ingin semua orang mengiklaskan kepergianku L.
“Sret”
Nathanpun menutup buku dairynya dan menghempaskan tubuhnya ke kasur. Dan
mulai memejamkan matanya lalu terbuai kedalam alam mimpi.
“Kring,kring,kring”.
Suara
alarm Nathan berbunyi tepat pada pukul empat dini hari. Ia mencoba bangkit.
Tapi kepalanya terasa berat dan tiba-tiba darah segar mengucur deras dari
hidungnya. Seluruh anggota tubuhnya lemas. Sudah selama 2 bulan belakangan ini
Nathan di diagnosa mengidap penyakit Liver yang akan merenggut nyawanya. Tapi
ia tak memberitahukan tentang penyakitnya kepada Hany dan Putri , karena
hal itu pasti akan membuat mereka berdua bersedih.
“ Mah...Pah...”.Rintih Nathan
mencoba memanggil Papah dan Mamahnya. Tenggorokannya terasa kering, ia pun
mencoba meraba gelas yang berisi air putih dimeja samping tempat tidurnya. Tapi
tiba-tiba ‘Pyarrr’ gelas itu terjatuh, Mamah dan Papahnya pun langsung menuju ke
kamar Nathan, mereka mendapati Nathan dengan keadaan hidung dan mulutnya
berlumuran darah dan gelas pecah tepat dibawah tempat tidur Nathan. Serentak
papah dan mamahnya langsung menghampirinya.
“
Kamu kenapa nak.?!!”. Tanya Mamah Nathan gemeteran.
“ Sepertinya Liver Nathan kambuh deh
mah”. Jawab Nathan tenang, karena ia sudah merasa ingin pergi jauh dari dunia
yang fana ini.
“ Ya udah Mah,Kita bawa Nathan ke
Rumah Sakit sekarang juga!”. Sergah Papah Nathan sembari menyambar kunci mobil
dan menggendong Nathan.
Esok harinya di rumah pohon.
“
Udah jam segini kok Nathan belum juga datang ya Han?”. Tanya Putri yang sedang
sibuk menyiram bunga matahari di bawah rumah pohon.
“Sabar
Put, paling sebentar lagi juga datang,Mungkin Nathan lagi bantu mamahnya
masak”. Jawab Hany sekenanya.
Tiba-tiba mas Bagas kakak
Nathan datang dan memberikan sebuah
surat untuk Hany dan Putri dari Nathan dan ia menyatakan bahwa , hari ini
Nathan tidak bisa datang dan bermain bersama mereka. Mas Bagas pun langsung
pulang setelah menyerahkan suratnya kepada Hany dan Putri.
Hany
dan Putri membuka surat itu dengan penuh rasa heran dan bingung di rumah pohon.
Mereka meneteskan air mata membaca surat dari Nathan.
Dear
: Sahabat terbaikku
Putri
dan Hany J
4
Februari 2014
“
Saat aku menulis surat ini, mungkin malaikat pencabut nyawa sudah berada
disampingku. Maafkan aku, aku harus pergi meninggalkan kalian, aku sudah tidak
tahan lagi selama ini aku telah melawan penyakit yang sangat berat bagiku.
Penyakit itu membuatku tahu betapa berharganya 1 detik hidup didunia ini dengan
orang- orang yang kita sayangi. Mungkin mata ini tak lama lagi menatap indahnya
dunia, hidungku tak lama lagi tak bisa menghirup segarnya udara dan telingaku
tak akan lagi mendengar suara merdu kalian. Ketahuliah teman, kalian adalah
sahabat terbaikku, dan kelak aku akan menyambut kalian di pintu surga J.
Aku sedih harus berpisah dengan orang-orang yang aku sayangi, tapi aku juga
senang karna sebentar lagi aku akan melihat dan menempati surga terindah. Surga
yang telah kita impi-impikan dulu dirumah pohon. Maaf ya L
kalau selama ini Nathan banyak salah sama kalian dan merepotkan kalian, Nathan
sayang sama kalian walaupun nafas ini tak lagi hidup. Oh ya jaga baik-baik dan
rawatlah surga persahabatan kita.
Jika kalian merindukan aku, pejamkan saja
mata indah kalian. Maka kalian akan melihat aku, karena aku telah hidup dalam
hati kalian selamanya.
Sampai bertemu di surga teman,
Nathan
mau ketemu sama Tuhan dan Nathan akan melihat surga terindah itu. “
Sahabat terbaikmu.
Nathan J
Tak
terasa air mata telah membasahi pipi mereka, mereka sangat terpukul karna akan
kehilangan sahabat sejatinya. Tanpa
pikir panjang mereka langsung pergi ke rumah Nathan, mereka ingin menghabiskan
waktu bersamanya sebelum Nathan
benar-benar pergi untuk selamanya . Sesampainya dirumah Nathan mereka diberi tahu bahwa Nathan berada di Rumah
Sakit, merekapun langsung bergegas
kesana.
5 Februari 2014
Di Rumah Sakit
“ Mah,Pah.?”. Rintih Nathan yang
baru saja siuman.
“ Iya sayang? Kamu sudah sadar
nak?”. Tanya mamahnya dengan membelai rambut indah Nathan, sedangkan papahnya
hanya diam terpukul.
“
Iya mah, Hany sama Putri mana?”. Tanya Nathan.
“ Sebentar ya nak mamah panggilkan”. Jawab
mamahnya yang kemudian keluar untuk mencari Hany dan Putri yang sedang membeli
kado ulang tahun untuk Nathan besok.
“
Assalamualaikum?”. Hany dan Putri serentak memberi salam dan memasuki ruang
Nathan di opname.
“ Waalaikumsalam. Sini nak, Nathan mencari
kalian “. Jawab papah Nathan .
“ Iya pak “. Jawab Hany singkat.
Kemudian papah dan mamah Nathan
keluar untuk membeli roti Ulang tahun buat Nathan, Ulang tahun kali ini akan ia
rayakan dirumah sakit, walaupun tidak meriah karena kondisi Nathan yang tidak
memungkinkan.
Nathan,
Hany dan Putri pun berbincang-bincang, mereka tidak sadar bahwa hari ini adalah
hari terakhir mereka bersama .
Malam
harinya di Rumah Sakit
Pukul 21.00 di ruang opname Nathan
, semuanya sudah terlelap dan suasanya itu benar-benar sangat sunyi. Diatas
malaikat pencabut nyawa sudah bersiap-siap untuk mencabut nyawa gadis mungil
itu.
‘Kring,kring,kring’
Alarm kepunyaan hany pun berbunyi tepat pada jam 23.45, ia langsung bangun dan membangunkan
Putri, mas Bagas dan mamah papahnya
Nathan. Mereka langsung siap-siap untuk merayakan ulang tahun nathan yang ke
15. Putri dan Hany sudah siap dengan
kado di tangan mereka. Mamah dan papah
Nathanpun sudah membawa blackforest
kesukaan Nathan yang diatasnya terdapat lilin angka 15 sesuai dengan umur
Nathan saat ini. Sedangkan mas Bagas
sudah siap dengan kamera digitalnya untuk mengambil gambar nanti. Tepat pada
pukul 24.00 mamah Nathan membangunkan Nathan, Nathanpun terkejut perasaan haru
dan senang menyelimuti hatinya, karena
ketika ia membuka matanya orang-orang yang ia sayangi sudah berdiri di sekitarnya dan menyanyikan
lagu “Happy Birthday” dengan
serentak.
Nathan
meneteskan airmata kebahagiaannya .
“
Makasih mah,pah,Put,Han dan kak Bagas, ini adalah ulang tahunku yang sangat
sepesial. Nathan sayang kalian semua!” . kata Nathan terbata-bata.
“
Iya sayang, cepat sembuh ya, Nathan pasti bisa menjalani semua ini”. Kata
mamahnya dengan sesenggukan. Nathanpun lalu meniup lilin diatas kue Ulang
tahunnya itu dengan rasa yang amat-amat bahagia.
“ Than, ini kado dari aku dan Putri”. Kata
Hany sambil menangis.
“
Iya Than di buka sekarang ya!”. Tambah Putri yang tak kalah terharu.
“ Makasih ya temen-temen, aku sayang kalian”.
Jawab Nathan terharu.
Kemudian
Putri dan Hany berhambur memeluknya, semua yang ada disitu hanya terdiam
melihat adegan tiga sahabat yang sebentar lagi akan dipisahkan. Nathan membuka
kado dari kedua sahabatnya itu dengan hati-hati,ia sangan penasaran apa isi
dari kado itu?. Setelah dibuka ternyata adalah sebuah album warna merah muda
dengan gambar Hello Kitty yang cantik.
Nathan membuka halaman demi halaman album itu. Semua isinya adalah foto tentang
mereka bertiga disurga persahabatan. Nathan sangat senang melihat album
pemberian kedua sahabat terbaiknya.
Lalu
mereka makan roti bersama, Mamah Nathan memotong blackforest itu dan ia
berikan kepada Nathan, suapan yang pertama ia berikan kepada papah dan
mamahnya. Yang kedua ia berikan pada mas Bagas, Setelah mas Bagas disuapin, mas
Bagas memberikan kado ualang tahun untuk Nathan. Sebuah boneka Hello Kitty
warna merah muda yang lucu, lalu ia mengecup kening adiknya tersayang dengan
rasa iba dihatinya.
Tibalah
suapan yang ketiga yaitu untuk kedua sahabat terbaiknya, Hany dan Putri.
Setelah itu mereka berfoto bersama. Mas Bagas sudah siap dengan kamera
digitalnya. Ketika mereka sedang asyik berfoto tiba-tiba darah segar mengucur
dari hidung Nathan, semuanya khawtir dan langsung mendekatinya.
“
Kamu kenapa Than?!!!”. Rengek Putri dengan airmata yang deras.
“ Mah....Pah...Kak....Put...Han..??? Nathan
mau pergi dulu ya...kalian baik-baik ...di...sini...se..la...mat ting...gal...”
Itulah ucapan Nathan yang terakhir kalinya.
“Nak bangun nak!!!!!!”. Jerit mamah Nathan.
“ Udah mah, Nathan udah kembali
kepelukan- Nya. Kita iklaskan saja supaya Nathan tenang diatas sana “. Jawab
papahnya dengan bijak.
“Tidak...Adikku.!!!!!!!” Jerit mas Bagas.
“
Nathan..!!!!!!!!” Hany dan Putri tak kalah histeris.
Dan
siang itu tibalah waktunya Nathan disemayamkan. Semua orang-orang yang dekat dengannya
datang untuk menghantarkannya keperistirahatan terakhirnya. Hari ini tepat pada
ulang tahun Nathan yang ke 15 dan ia meninggalkan segalanya.
Suasana di pemakaman segar dan mengharukan.
Hany,Putri, dan semuanya sedang khusyuk mengirim do’a untuk Nathan dan
menaburkan bunga di atas gundukan tanah merah yang masih basah itu.
“ Selamat tinggal mah,pah. Kak Bagas Nathan
titip mamah sama papah jaga mereka
baik-baik ya. Dan kalian sahabat terbaikku, Hany dan Putri aku sudah
melihat surga terindah itu. Disini aku sangat senagng karena aku dekat dengan
Tuhan. Sampai jumpa lagi di surga terindah. Aku akan selalu menunggu kalian,
hingga kelak kita akan bersama lagi disini, SURGA
TERINDAH”
Nathan tersenyum di surga yang sekarang ia
tempati, ia senang orang-orang yang ia sayangi ikut menghantarkan nya ketempat
peristirahatan terakhir dengan alunan do’a yang mengiringinya.
“Selamat tinggal orang-orang yang
aku sayangi J”