SAHABAT DUMAY (DUNIA MAYA)

Oleh : NOVITA DWI CAHYANI

‘Maldini... masih Maldini shotting ahay! Masih melambung. Evan Dimas lakukan, kotak finalty berbahaya dan... ahay! Gagal permisa. Masih Hadining Syaifullah, Yama Prana ahay Dinan Javier ahay Evan Dimas oh... Hargianti lakukan shotting ahay dan gooollll!!!’
“Gooolll”
“Olivv!!”
“iya.. maaf ma”
“udah.. belajar aja, kamu itu anak cewek, nggak usah nonton sepak bola.”
“tapi..”
“Udah cepetan!”
Oliv pun beranjak masuk kamar, walaupun dengan hati yang gondok sekaligus kecewa karena nggak bisa nonton timnas u-19 sampai selesai. Masuk kamar bukannya ngambil buku tapi malah ambil laptop. (Dasar anak muda jaman sekarang.. loh eemang gue nggak muda ya? Hadeehh.. :D). Oliv membuka akun Facebook, ketik e-mail password dan sign in.
Tut...tut...tut..
Lagi asik-asiknya Facebookan, Handphone Oliv bunyi. Tertulis nama ‘Maya S.u19’ di layar Handphonenya, Oliv membukanya.
‘Maya : Hai Oliv! Lagi ngapain?’
‘Oliv : Hello Maya.. aku lagi facebookan nih! Aku mau nonton bola nggak boleh sama mama.. sebel deh!’
‘Maya : Kasian banget.. yang sabar ya? Aku lagi nonton nih, seru bingit. J
‘Oliv : Aku sebel bingit..! salam buat Maldini ya. ;-)’
‘Maya : oke! Besok aku telfn kamu ya?’
‘Oliv : oke! Pulang sekolah ya?’
‘Maya : ya, aku mau curhat boleh?’
Dan seterusnya. Tahu nggak? Maya adalah sahabat Oliv. Tapi di dunia maya.. belum pernah ketemu langsung, mereka dekat bangett.. saling sharing, saling menghibur.. Maya tinggal di Jawa Barat dan Oliv tinggal di Jawa Tengah. Satu pulau satu negara satu dunia dan satu bumi. :D
Kira kira sudah satu bulan lebih mereka bersahabat. Awalnya mereka bisa bersahabat.. dari facebook. Karena mereka sama-sama fansnya Timnas u19, jadi mereka sama-sama bergabung di fans club Timnas, semakin hari semakin dekat.. dan akhirnya mereka saling bertukar nomer telepong, eh salah. Telepon maksudnya..
 cuma ingin berbagi informasi tentang dunia sepak bola Indonesia atau Timnas, nggak tahunya jadi sahabat.
J J J
Pulang sekolah Oliv langsung cek handphone, ternyata ada sms dari Maya
‘Maya :
Aku mengenalmu di hari yang begitu indah..
Kau hadir dan menempati ruang kosong di hatiku.
Dengan indha kujalani hari bersamamu.
Kau lukiskan pelangi di kalbuku.
Kau bawakan sayap untukku terbang memetik bintang..
Kau ada dan selalu ada hingga nafas ini hilang!
Kau dan aku selalu bersama selamanya. J
Oliv meneteskan air mata, baru kali ini Oliv mendapat puisi dari seorang sahabat yang belum pernah sekalipun dia melihat wajahnya.
“Oliv!” panggil mama Devi yg sudah berdiri di depan pintu anaknya, yang kemudian duduk di sebelah anaknya.
“Kenapa kamu Liv..?”
“Mama tahu Maya kan? Yang pernah aku critakan”
“Iya.. sahabat dunia mayamu itu kan?”
“Iya ma.. dia bikin puisi buat aku.. barusan aku baca dan isinya bagus banget, Oliv sampe terharu ma, baru kali ini ada yang buatin aku puisi.. setelah dulu sahabat-sahabatku mengkhianatiku.. dan aku sempat nggak percaya adanya seorang sahabat yang bener-bener sahabat,dan sekarang Maya hadir dan membuktikan ke Oliv kalo sahabat tu bener adanya”        
“Mama senang Liv.. bisa liat kamu seneng gini.. semoga Maya tetap jadi sahabat kamu, apapun yang terjadi, mama masak dulu ya buat kamu, kamu laper kan?”
“Iya ma.. makasih ma..”
“sama-sama sayang..”
Nggak lama setelah itu.. tulililit..tulilit.. handphone Oliv berbunyi dan itu dari Maya.
“hallo Liv?”
“iya May? Makasih ya puisinya.. aku suka, baguuuuss bangett..”
“sama sama Oliv..”
“eh May, kamu ultah tanggal berapa sih? Kok aku nggak tau ya”
“tanggal 8 April..”
“ya ampun..! dua hari lagi dong May..! kamu mau kado apa dari aku..?”
“nggak usah Liv.. aku Cuma mau.. kamu selalu ada buat aku! Selamanya! Walau kita nggak bisa bertatap langsung.. tapi aku yakin kita akan bertemu suatu saat..”
“iya Maya.. aku juga yakin kita akan bertemu, dan aku akan selalu ada buat kamu. Selamanya”
Sementara itu.. “Oliv.. makan dulu yukk.. udah selesai masak nih mama!”
“Iya ma.. May, udah dulu ya, aku dipanggil mama tu. Kamu denger kan teriakan mamaku?”
“hhaha, iya Liv.. mama kamu merdu banget kalo lagi teriak.. yaudah bye”
“bye..”
J J J
Pulang sekolah, Oliv sengaja nggak langsung pulang, tentu saja Oliv sudah minta ijin mamanya kalau dia mau main ke Taman yang tidak jauh dari tempat Oliv bersekolah. Oliv duduk di bawah pohon, sambil melihat orang yang berlalu lalang, ada yang bersama hewan peliharaannya, ada yang bersama ibunya, pacarnya.. dan lain-lain. Hari ini Taman kelihatan ramai tidak seperti biasanya yang agak sepi. Tiba-tiba Oliv mendengar ada seorang lelaki membacakan puisi kepada perempuan yang nggak salah lagi kalau itu pacarnya.. Oliv pun ingat kalau dia pernah dibuatkan puisi oleh Maya, diapun terinspirasi. Disaat Oliv melamun.. masih terdngar puisi lelaki itu.
‘Setangkai mawar putih di Spanyol
Tak pernah melihat sang mentari..
Hanya keluar saat rembulan muncul,
Siang berganti malam..
Bintang-bintangpun bersinar..
Kelopak-kelopak putih jatuh tertata rapi di atas sang bumi.
Membentuk sebuah hati.
Dengan mata sebiru langit..
Dengan hati semerah darah..
Kan ku bawa kau ke tempat itu!
Sebagai tanda cintaku padamu”
Saat Oliv mendengar puisi itu.. Oliv benar-benar merasa ingin mempunyai kekasih. Tapi dia langsung sadar tujuan utamanya pergi ke Taman, yaitu mencari inspirasi kado untuk Maya.
“apa aku kasih puisi aja ya buat Maya? Dia kan juga pernah buatkan aku puisi..” Oliv pun berdiri dan tersenyum lebar menuju ke rumahnya..
J J J
‘Sahabat kau..’ “SREEKKK..”
Oliv menyobek kertas. Oliv mencoba untuk membuat puisi, “Aku harus bisa! Demi Maya!” batin Oliv menyemangati. Oliv pun mencoba lagi, ‘Aku dan kau..’ “SREKK..” Oliv pun menyobek kertas, digulung kertas itu.. lalu dilempar begitu saja ke belakang.. begitulah yang dilakukan Oliv beberapa kali. Di lantai kamar Oliv banyak gulungan kertas, mungkin ada 15 lebih gulungan kertas. Waktu terus berjalan, Oliv belum juga menyelesaikan puisi. Berulang kali dia membuang gulungan kertas..
“Aaaarrgghhhhh!” teriak Oliv.
“ayolah Liv.. kamu pasti bisa, fighting! Ini..! demi..! Maya..!” semangat Oliv pun meneriakki diri sendiri.. Tiba-tiba mama Oliv masuk dan mendekati Oliv..
“Kamu keenapa sih Liv..? teriak-teriak gitu.. itu kenapa lagi lantai penuh gulungan kertas?”
“mama..! aku lagi buat puisi.. tolongin dong..”
“mama nggak bisa sayang.. cari aja di google, kamu juga biasanya ngoogling kan kalo lagi ada tugas..”
“ini bukan tugas ma.. ini puisi buat Maya, besok dia ulang tahun.. jadi harus alami buatan Oliv..”
“Yaudah.. kamu buat sendiri puisinya.. kamu pasti bisa sayang.. jangan gunakan emosi kamu, puisi itu harus dibuat dengan hati.. kamu harus dalam keadaan tenang.. yaudah, mama keluar dulu ya.. jam segini kok Papamu belum pulang juga.. mama tunggu papamu di ruang tamu. Kalau ada apa-apa panggil mama, jangan tidur malam-malam”
Oliv hanya mengangguk. Setelah mamanya keluar, Oliv berkonsentrasi dengan puisinya, kali ini dia menuruti kata-kata mama untuk lebih tenang..
Oliv kembali memegang bolpoint, Oliv mulai menulis. ‘layaknya bidadari dan kupu-kupu. Kita tak pernah bertemu’. Oliv berhenti menulis. Oliv memejamkan mata, mencari kata-kata yang tepat untuk puisinya, ternyata nasihat mamanya betul terjadi jika dilaksanakan. Oliv pun melanjutkan puisinya, ‘Tapi aku yakin bidadari dan kupu-kupu sangatlah erat persahabatanya..’ tiga kalimat telah ditulisnya. Sepertinya otak Oliv telah bekerja untuk melanjutkan puisinya, ‘Walaupun mereka tak pernah bertemu.. tapi mereka adalah mereka. Yang mempunyai wajah cantik dan melengkapi satu sama lain. Suatu saat.. mereka akan terbang bersama, aku yakin itu, karena semuanya akan indha pada waktunya..’
Oliv pun tersenyum lebar. Puisinya telah jadi.
Tepat jam 12 malam tanggal 8 April 2014, Oliv pun mengirim puisi itu lewat sms kepada Maya, Oliv ingin menyampaikan langsung lewat telepon.. tapi dia takut mengganggu Maya.
‘to : Maya.
            Maya.. Happy Birthday sahabatku.. semoga kamu sehat selalu.. dan apa yang kamu inginkan bisa tercapai. Aku buatkan puisi khusus untukmu. Tapi tak sebagus puisimu.. hhehe.
“Layaknya bidadari dan kupu-kupu..
Kita tak pernah bertemu.
Tapi, aku yakin! Bidadari dan kupu-kupu,
Sangatlah erat persahabatannya..
Walaupun mereka tak pernah bertemu..
Tapi mereka adalah mereka.
Yang mempunyai wajah yang cantik.. dan melengkapi satu sama lain.
Suatu saat mereka akan terbang bersama,
Aku yakin itu! Karna.. indahh ada pada waktunya. J
Kedengarannya kayak bukan puisi ya May, tapi itu aku buat sendiri dan khusus buat kamu.
Oliv pun menekan tombol Send. Dia ingin istirahat.. tapi, tulililit..tulililit.. dari Maya
“ha..lo Oliv, ma.. makasih puisinya” suara Maya terbata-bata dan kedengaran seperti kehabisan nafas.
“iya May sama sama.. maaf kalau jelek”
“bagus kok Liv.. Happy Birthday untuk 2 Mei ya Liv..”
“lhoh May, masih lama.. knapa kamu ucapkan hari ini..? kamu kenapa sih May?” Oliv tampak khawatir sekarang
“nggak papa kok Liv.. uu.. udahh ya Liv, se.. se.. selamat tinggal. D..dan sampai jumpa di surga”
“Maya! Kamu kenapa?”
Tiba tiba terdengar suara riuh diujung telepon
“Maya! Maya bangun! Kamu kenapa May!”
“haloo.. Maya..” Oliv pun angkat bicara.
“halo!”
“iya hallo, Maya kamu kenapa?”
“saya bukan Maya, saya kakaknya” tampak suara seseorang ini sambil menangis.
“Maya mana?”
“Maya sudah ke surga dik.. dia mengalami kecelakaan tadi pagi, keadaannya sangat kritis. Dan sekarang dia sudah tenang di Surga. L
Oliv kaget dan tanpa sengaja handphonenya jatuh begitu saja, air mata dengan mudahnya keluar dari matanya. Oliv tak bisa berkata apa-apa, dia ingin teriak, namun tidak bisa, dia seperti kehilangan suara dan hanya bisa menagis.
‘setidaknya aku pernah dengar suara kamu walaupun aku belum sempat melihat wajahmu, aku yakin kita akan bertemu di surga. Satu hal yang harus kamu tahu, tidak ada satu orangpun yang bisa menggantikan kamu dalam hidupku. Terima kasih sahabat, kau sudah hadir dalam hidupku. Semoga kau bahagia disana bersama Tuhan, selamat tinggal sahabatku, tunggu aku disana.’
Tulis Oliv dibuku hariannya yang jarang diisi itu, Oliv tempelkan foto Maya yang dia ambil di akun facebook Maya. Oliv mencoba untuk tidak menangis karna dia tahu Maya sedang melihatnya. Didekapnya buku itu erat-erat.

J J J


EmoticonEmoticon