Memahami Ejaan yang Disempurnakan (EYD)

BAB I
         PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Bahasa Indonesia digunakan sebagai alat komunikasi dalam masyarakat Indonesia. seperti yang diketahui bahwa kegiatan komunikasi dimulai hal yang ingin disampaikan oleh komunikator,kemudian dilanjutkan dengan mengolah gagasan atau hal yang disampaikan komunikator tersebut dapat diterima oleh komunikan dengan tepat. Dengan demikian, sebagai alat komunikasi bahasa indonesia harus mampu menyampaikan maksut komunikator dengan tepat. Kominikasi ini dapat berupa informasi tentang fakta,peristiwa,ungkapanide,pendapat,perasaan,keinginan,dan sebagainya.
 Oleh karena itu,melihat pentingnya penggunaan ejakan dengan tepat seperti yang telah di sampaikan,maka dalam makalah ini penulis akan memaparkan tentang analisis kesalahan penggunaan ejaan.
                                                                                             
1.2  Rumusan Masalah
a.       Bagaimana penggunaan EYD yang benar ?
b.      Kesalahan apa sajakah yang sering ditemukan dalam penggunaan ejaan pada karya ilmiah ?
c.       Bagaimanakah revisi dari kesalahan pengunaan ejaan yang sesuai ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan ?
             1.3 Tujuan
1.      Untruk mengetahui penggunaan EYD yang benar?
2.      Untuk mengetahui kesalahan yang sering di temukan dalam penggunaan ejaan pada karya ilmiah.
3.       Untuk mengetahui revisi dari kesalahan penggunaan ejaan yang sesuai dengan ejaan bahasa indonesia.


BAB II
PEMBAHASAN

A.  Penggunaan EYD yang benar
Pengertian EYD yang benar
Ejaan yang di sempurnakan adalah ejaan Bahasa Indonesia yang berlaku sejak tahun 1972 . Ejaan ini menggantikan ejaan sebelumnya ,ejaan republik atau ejaan soewandi.ejaan adalah seperangkat aturan tentang cara menuliskan bahasa dengan menggunakan huruf,kata,dan tanda baca sebagai saranya. Ejaan mengatur keseluruhancara menulis bahasa. Ejaan merupakan kaidah yang harus dipatuhi oleh pemakai bahasa demi keteraturan dan seragaman untuk , terutama dalam bahasa tulis.

B.     Ruang Lingkup EYD mencakup lima aspek yaitu:
1.    Pemakaian Huruf
Ejaan Bahas Indonesia yang disempurnakan (EYD) dikenal paling banyak menggunakan huruf abjad . sampai saat ini jumlah huruf abjad yang digunakan sebanyak 26 buah.
a.    Huruf abjad
b.    Huruf vokal
c.    Huruf konsonan
d.    Huruf diftong
e.    Gabungan huruf konsonan

2.    Penulisan Huruf
a.    Penulisan huruf besar (kapital)
Kaidah penulisan huruf besar dapat digunakan dalam beberapa hal,yaitu:
1)   Digunakan sebagai huruf pertama pada awal kalimat.
2)   Digunakan sebagai huruf pertama petikan langsung.
3)   Digunakan sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan namaTuhan, kata ganti Tuhan, dan nama kitab suci.
4)   Digunakan sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan,keturunan,keagamaan yang diikuti nama orang.
5)   Digunakan sebagai huruf pertama unsur jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang,pengganti nama orang tertentu,nama instansi dan nama tempat.
6)   Digunakan sabagai huruf pertama unsur nama orang.
7)   Digunakan sebagai huruf pertama nama bangsa,suku bangsa,dan nama bahasa.
8)   Digunakan sebagai nama tahun,bulan,hari,hari raya,dan peristiwa sejarah.
9)   Digunakan sebagai huruf pertama nama geografi unsur nama diri.
10)    Digunakan sebagai huruf pertama semua unsur nama negara ,lembaga pemerintah,ketatanegaraan,dan nama dokumen resmi,kecuali terdapat kata penghubung.
11)    Digunakan sebagai huruf pertama penunjuk kekerabatan atau sapaan dan pengacuan.
12)    Digunakan sebagai huruf pertama kata ganti anda.
13)    Digunakan sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar,pangkat dan sapaan.
14)    Digunakan sebagai huruf pertama  setiap unsur bentuk ulang sempurna yang terdapat pada nama badan lembaga pemerintah dan ketatanegaraan serta dokumen resmi.
15)    Digunakan sebagai huruf pertama semua kata didalam judul,majalah,surat kabar,dan karangan ilmiah lainya,kecuali kata depan dan kata penghubung.

b.    Penulisan Huruf Miring
Penulisan huruf miring digunakan untuk:
1)   Menuliskan nama buku, majalah,dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan
2)   Mengesankan dan mengkususkan huruf, bagiankata,kata,dan kelompok kata.






3.    Penulisan Kata
Ada beberapa hal yang perlu di perhatikan dalam penulisan kata yaitu:
1)   Kata dasar
Kata dasar adalah kata yang belum mengalami perubahan bentuk, yang ditulis sebagai suatu kesatuan.
2)   Kata turunan(kata berimbuhan)
Kaidah yang harus diikuti dalam penulisan kata turunan,yaitu:
a)    Imbuhan semuanya ditulis serangkai dengan kata dasarnya
b)   Awalan dan akhiran ditulis serangkai dengan kata yang langsung mengikuti atau mendahuluinya jika bentuk dasarnya berupa gabungan kata.
c)    Jika bentuk dasarnya berupa gabungan kata dan sekaligus mendapat awalan dan akhiran, kata itu di tulis serangkai .
d)   Jika salah satu unsur gabungan kata hanya di pakai dalam kombinasi, gabungan kata itu ditulis serngkai.
3)   Kata Ulang
Kata ulang ditulis secara lengkap menggunakan tanda (-) jenis-jenis kata ulang yaitu :
a)    Dwipurwa yaitu pengulangan suku kata awal. Misalnya = Laki: Lelaki
b)   Dwilingga yaitu pengulangan utuh atau secara keseluruhan.
c)    Misalnya = Laki : Laki-Laki
d)   Dwilingga salin suara yaitu pengulangan variasi fenom.
e)    Misalnya = sayur : sayur-mayur
f)  Pengulangan berimbuhan yaitu pengulangan yang mendapat imbuhan. Misalnya = main : bermain-main
4)   Penulisan unsur serapan
Dalam hal penulisan unsur serapan dalam bahasa indonesia, sebagai ahli bahasa indonesia menganggap belum setabil dan konsisten. Di katakan demikian karena pemakai bahasa indonesia sering begitu saja menyerap unsur asing tanpa memperhatikan aturan, situasi,dan kondisi yang ada. Pemakaian bahasa seenaknya menggunakan kata asing tanpa memproses sesuai dengan aturan yang telah di terapkan. Penyerapan unsur asing dalam pemakaian bahasa indonesia di benarkan, sepanjang :
a)    Kosep yang terdapat dalam unsur asing itu tidak ada dalam bahasa indonesia, dan
b)   Unsur asing itu merupakan istilah teknis sehingga tida ada yang layak mewakili dalam bahasa indonesia, akhirnya di benarkan, di terima, atau di pakai dalam bahasa indonesia. Sebaliknya apabila dalam bahasa indonesia sudah ada unsur yang mewakili konsep tersebut, maka penyerapan unsur asing itu tidak perlu di terima. Menerima unsur asing dalam perbendaharaan bahasa indonesia bukan berarti bahasa indonesia ketinggalan atau miskin kosakata.

C.  Analisis Kesalahan Penggunaan Ejaan
Di bawah ini ada beberapa kesalahan :
1.   Jurusan Teknologi pendidikan
2.   Penilitian ini bertujuan untuk mengetahui (1). Hubungan antara pemahaman Media Belajar di SMA Negri di kota Tuban.
3.   Hubungan antara Motivasi Mengajar pada Guru dengan pemanfaatan Media Belajar di SMA Negri di kota Tuban,
4.   (3).Kekuatan dan arah hubungan antara tingkat pemahaman Media Belajar dan Motivasi mengajar para Guru dengan efektivitas pemanfaatan Media Belajar di SMA Negri di kota Tuban.
5.   Populasi penelitian ini adalah guru SMA Negri di kota Tuban, karena populasi penelitian ini sedikit, maka dalam penelitian ini tidak meneliti sampel tetapi meneliti populasi.






BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan data yang dianalisis di atas, kesalahan ejaan dan kalimat tampak seperti hal yang rumlah terjadi di tempat-tempat umum. Data di atas hanya sebagian kecil dari begitu banyaknya kesalahan yang terdapat di tempat umum.kesalahan berbahasa terjadi secara sistematis karena belum di kuasainya sistem kaidah bahasa yang bersangkutan. Kesalahan ejaan umumnya mencakup kesalahan tanda baca, kealahan penggunaan kata baku, dan kesalahan prefiks. Sedangkan kesalahan kalimat mencakup kesalahan struktur dan kesalahan prinsip pemilihan kata.
Kesalahan-kesalahan akan terlihat jelas apabila kita menganalisis dan mengembalikannya atau mengacu pada sistem kaidah yang berlaku. Berbahasa tidak hanya berhenti pada aspek makna (pokoknya dimengerti). Namun, sebagai bahasa ilmu, aspek gramatikal merupakan suatu hal yamng tidak boleh di kesampingkan. Jadi, setiap kalimat yang dibangun harus memenuhi syarat gramatikal.

B.Saran
Berdasarkan makalah diatas, perlu adanya peningkatan pemahaman penulisan yang sesuai dengan kaidah EYD. Tujuannya agar tercapainya ragam kebahasaan yang efektif, mudah di pahami, dan benar terlihat dari struktur serta ejaannya.














DAFTAR PUSTAKA

Sugihastuti,dkk.2006. Editor Bahasa. Yogyakjarta: Pustaka Pelajar
Finoza, Lamudin.1993. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Diksi Insan Mulia,.
Alwin, Hasan.Dkk.2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Edisi-2. Jakarta:Balai Pustaka.








EmoticonEmoticon