KATA PENGANTAR
Assalammualaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT karena
berkat kasih dan sayang-Nya kami dapat menyelesaikan makalah “Sejarah,
Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia” ini tepat pada waaktunya. Makalah ini
dimaksudkan agar kita mengetahui sejarah-sejarah bagaimana bisa terlahirnya
Bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu bangsa dan fungsi Bahasa Indonesia
itu sendiri. Adapun penjelasan-penjelasan pada makalah ini kami ambil dari
beberapa sumber buku dan wabsite.
Kami juga mengucapkan terimakasih kepada Bapak Tholip
Aliarto, S.S., M.Pd. dan teman-teman yang telah membantu kami untuk
menyelesaikan makalah ini, akan tetapi kami juga menyadari bahwa terdapat kekurangan
didalam makalah ini. Maka dari itu, dengan senang hati kami menerima kritik dan
saran yang bersifat membangun para pembaca dan diri kami pada khususnya. Akhir
kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Wassalammualaikum Wr. Wb.
Salatiga,
5 September 2017
Kelompok
I
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia adalah negara yang kaya akan keanekaragamannya.
Bukan hanya itu, budaya yang negara kita miliki sangat melimpah. Dari sabang
sampai merauke terjajar kebudayaan baik adat istiadat maupun norma yang berlaku
dimasyarakatnya.
Hingga kata “Bhineka Tunggal Ika” menjadi ciri khas untuk
menggambarkan negara ini. Berbeda bahasa, suku, dan budaya juga bisa
menyulitkan pemerintah dalam mendata masyarakatnya. Sehingga terciptalah bahasa
pemersatu bangsa, yaitu Bahasa Indonesia. Bahasa ini sangat sangat membantu
masyarakat dalam memperoleh informasi, pelayanan medis, dan lain sebagainya.
Dalam makalah ini, kita akan mengupas lebih dalam
berkaitan tentang sejarah terciptanya Bahasa Indonesia.
1.2 Rumusan Masalah
a.
Bagaimana latar belakang terciptanya Bahasa Indonesia?
b.
Apa pentingnya Bahasa Indonesia untuk negara kita?
1.3 Tujuan
a.
Sebagai tugas mata perkuliahan Bahasa Indonesia.
b.
Mengetahui sejarah terciptanya Bahasa Indonesia.
c.
Sebagai bahan kajian dalam perkuliahan.
1.4 Manfaat
a.
Sebagai bahan kajian dalam perkuliahan.
b.
Sebagai bahan diskusi kelompok.
c.
Sebagai referensi.
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
2.1
Sejarah Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia
berasal dari Bahasa Melayu Riau, yaitu bahasa yang menjadi bahasa perhubungan
atau lingua franca sejak zaman
Kerajaan Sriwijaya. Bahasa tersebut digunakan sebagai bahasa pengantar dalam
kegiatan kemasyarakatan, seperti dalam berdagang, menyampaikan ajaran agama,
atau dalam berkomunikasi antar suku di wilayah nusantara. Karena bahasa
tersebut sering digunakan masyarakat dan sampai tersebar luas seluruh
nusantara, maka Bahasa Melayu tersebut mempengaruhi ragam bahasa yang di pakai
oleh masyarakat di berbagai daerah. Akibat kontak yang dengan demikian itu,
lahirlah Bahasa Melayu dengan logat lokal, seperti Bahasa Melayu logat Jakarta,
logat Menado, logat Ambon, dan logat Ternate. (Effendi, 1985)
Pada
tahun 1928 merupakan saat yang paling penting dalam sejarah pertumbuhan dan
perkembangan Bahasa Indonesia. Pada tahun itu diadakan kongres pemuda yang
dikenal dengan nama Sumpah Pemuda. Keputusan penting yang di hasilkan dari kongres
itu adalah lahirnya iklar pemuda yang berisi tiga hal pokok, yakni: “Pernyataan
atau pengakuan dari para pemuda yang merupakan wakil para pemuda di seluruh
plosok tanah air yang telah bersumpah (1.) bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia,
(2.) berbangsa yang satu, bangsa Indonesia, dan (3.) menjunjung bahasa
persatuan, Bahasa Indonesia”. Sejak itulah Bahasa Melayu menjelma menjadi Bahasa
Indonesia seperti yang kita kenal saat ini. (Sekilas Tentang Sejarah Bahasa Indonesia, 2017)
Pada
masa kependudukan Jepang (8 Maret 1942 sampai 4 Agustus 1945) juga merupakan
sejarah pertumbuhan dan perkembangan Indonesia. Pada waktu itu Jepang melarang
pemakaian Bahasa Belanda. Karena itu Bahasa Indonesia mendapat kesempatan yang
baik untuk berkembang yang lebih maju. Tetapi
di balik itu semua Jepang mempunyai maksud lain yaitu ingin membuat Indonesia
mengikuti segala aspek kebudayaan dan perikehidupan masyarakat Jepang terutama
untuk mempelajari Bahasa Jepang. Karena pada waktu itu Bahasa Jepang belum
dikuasai bangsa Indonesia, maka sebagi jalan pintasnya di gunakan Bahasa Indonesia
sebagai bahasa pengantar yang lambat tahun akan di gantikan oleh Bahasa Jepang.
Namun, sebelum maksud dan tujuan Jepang itu menjadi kenyataan, mereka telah
menyerah tanpa syarat kepada pihak sekutu yang di pimpim oleh Amerika Serikat
pada tanggal 14 Agustus 1945. (Effendi, 1985)
Akhirnya
perjuangan merebut kemerdekaan mencapai puncaknya pada tanggal 17 Agustus 1945
dengan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. Selanjutnya, pada 18 Agustus
1945 dengan di sahkannya Undang-Undang Dasar 1945 oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (PPKI), Bahasa Indonesia mendapat kedudukan Yuridis atau secara hukum
dalam negara Republik Indonesia, yakni dengan dicantumkannya dalam undang
undang dasar 1945 bab XV, pasal 36 yang menyatakan : “Bahasa negara ialah Bahasa
Indonesia”. (Effendi, 1985)
Kedudukan
Bahasa Indonesia makin kukuh dengan diadakannya kongres Bahasa Indonesia
sebanyak sepuluh kali dan telah menghasilkan berbagai keputusan yang penting
sebagai berikut :
1.
Kongres Bahasa Indonesia I di Solo pada tanggal 25-28 November 1938.
a.
Pelu didirikan sebuah lembaga dan sebuah fakultas untuk
mempelajari Bahasa Indonesia.
b.
Pelu disusun tata bahasa baru yang sesuai dengan
perubahan perubahan yang terjadi dalam struktur Bahasa Indonesia.
c.
Bahasa Indonesia hendaklah digunakan sebagai bahasa hukum
dan sebagai alat pertukaran pikiran di dalam dewan-dewan perwakilan.
2.
Kongres Bahasa Indonesia II di Medan pada tanggal 23 Oktober
sampai 2 November 1954.
a.
Agar dibentuk badan yang meyusun peraturan ejaan yang
praktis Bahasa Indonesia.
3.
Kongres Bahasa Indonesia III di Jakarta pada tanggal 28 Oktober
sampai 3 November 1978.
a.
Bahasa Indonesia dalam hubungannya dengan kebudayaan,
kehidupan sosial, dan pertahanan keamanan.
b.
Bahasa Indonesia dalam hubungannya dengan dunia
pendidikan.
c.
Bahasa Indonesia dalam hubungannya dengan komunikasi.
d.
Bahasa Indonesia dalam hubungannya dengan kesenian.
e.
Bahasa Indonesia dalam hubungannya denga Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi.
4.
Kongres Bahasa Indonesia IV di Jakarta pada tanggal 21
sampai 26 November 1983.
a.
Pembinaan dan pengembangan Bahasa Indonesia harus lebih
ditingkatkan, sehingga amanat yang tercantum di dalam GBHN, yang mewajibkan
kepada semua warga negara Indonesia untuk menggunakan Bahasa Indonesia yang
baik dan benar tercapai semaksimal mungkin.
5.
Kongres Bahasa Indonesia V di Jakarta pada tanggal 27 Oktober
sampai 3 November 1988.
a.
Menghasik kamus besar Bahasa Indonesia, yaitu Kamus Bahasa
Indonesia yang paling lengkap yang memuat kira-kira 62.100 kata.
b.
Menghasilkan buku tata bahasa baku Bahasa Indonesia,
yaitu buku tata bahasa yang dapat dijadikan rujukan bagi penyusunan buku tata Bahasa
Indonesia yang lain.
6.
Kongres Bahasa Indonesia VI di Jakarta pada tanggal 28 Oktober
sampai 2 November 1993.
a.
Pengusulan pusat pembinaan dan pengembangan Bangsa Indonesia
ditingkatkan statusnya menjadi lembaga Bahasa Indonesia.
b.
Mengusulkan disusunnya undang-undang Bahasa Indonesia.
7.
Kongres Bahasa Indonesia VII di Jakarta pada tanggal 26
sampai 30 Oktober 1998.
a.
Mengusulkan dibentuknya Badan Pertimbangan Bahasa Indonesia.
8.
Kongres Bahasa Indonesia VIII di Jakarta pada tanggal 14
sampai 17 Oktober 2003.
a.
Ditetapkan menjadi Bulan Bahasa pada tanggal 28 Oktober
berdasarkan kongres Sumpah Pemuda.
9.
Kongres Bahasa Indonesia IX di Jakarta pada tanggal 28 Oktober
sampai 1 November 2008.
a.
Kongres ini membahas lima hal utama, yakni Bahasa Indonesia,
Bahasa Daerah, penggunaan bahasa asing, pengajaran bahasa dan sastra, serta
bahasa media massa.
10. Kongres Bahasa Indonesia
X di Jakarta 28 sampai 31 Oktober 2013
a.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, merekomendasikan hal-
hal yang perlu di perlakukan oleh Pemerintah. (Isi Kongres Bahasa Indonesia Ke- I sampai X, 2017)
2.2 Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia.
Dalam seminar politik Bahasa Indonesia
yang diselenggarakan di Jakarta tanggal 25 sampai 28 Februari 1975, telah
dirumuskan kedudukan dan fungsi Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan
sebagai bahasa negara.
1. Sebagai Bahasa Nasional
Bahasa Indonesia sebagai bahasa
Nasional dijabarkan
fungsinya, sebagai berikut:
a.
Bahasa
Indonesia sebagai lambang kebanggan nasional
Bahasa mewakili kebudayaan yang dijunjung oleh
suatu negara. Bahasa Indonesia khususnya, yakni bahasa yang mencerminkan
nilai-nilai luhur Bangsa Indonesia, nilai luhur ini tercermin dari nilai sosial
dan budaya. Kita harus bangga memiliki Bahasa Indonesia, jangan pernah merasa
malu bahkan rendah diri memakai bahasa Indonesia, kita harus mempertahankan dan
menjunjung bahasa indonesia.
Bahasa Indonesia itu sakti, dapat menyatukan perbedaan
yang ada, bahkan mejadi satu pelajaran wajib yang harus dipelajari dan dikuasai
oleh orang-orang luar negri disana. Bahasa Indonesia sudah diajarkan di lebih
dari empat puluh lima negara didunia. Hal ini yang menjadikan bahasa Indonesia
masuk peringkat 10 besar bahasa yang banyak dipakai di semua negara. Kita
bangga memiliki bahasa Indonesia.
Tak hanya sampai disitu orang vietnam menjadikan bahasa
Indonesia sebagai bahasa resmi kedua setelah bahasa Vietnam tentunya, karena
mereka menghargai bahasa Indonesia. Kenapa kita tidak lebih menghargai dengan
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
b. Sebagai lambang identitas nasional
Bahasa Indonesia sebagai lambang identitas kita sebagai
orang Indonesia, lambang identitas berarti sebagai ciri akan negara Indonesia.
Ciri ini menerangkan bagaimana orang Indonesia itu, yakni tentang
kepribadiannya, kebudayaanya, sifatnya dan lain sebagainya yang merupakan
gambaran dari orang Indonesia. Untuk itu lambang identitas ini jangan sampai ternodai
dengan menyalah gunakan Bahasa Indonesia yang menyebabkan ciri dari orang
Indonesia tidak tercerminkan melalui bahasa Indonesia.
c. Sebagai pemersatu
bangsa
Bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu bangsa. Hal ini
berarti bahwa dengan adanya bahasa mampu menyatukan Bangsa Indonesia.
Menyatukan dari Sabang sampai Merauke dengan latar belakang suku, budaya, adat,
golongan dan ras yang berbeda-beda. Namun perbedaan itu tidak menjadi halangan
karena ada Bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu bangsa.
Persatuan itu ditandai dengan rasa aman, hidup
berdampingan dengan segala perbedaan semua itu atas peran Bahasa Indonesia,
tanpa Bahasa Indonesia mungkin Negara Indonesia yang berbeda latar belakang,
sosial budaya tidak bisa hidup berdampingan, mereka hanya berbaur dalam suatu
lingkungan saja. Dengan bahasa pemersatu kehidupan bangsa Indonesia menjadi
harmonis, rukun, tentram aman sentausa.
d. Sebagai
alat perhubungan
Selain sebagai alat pemersatu, Bahasa Indonesia dalam
kedudukannya juga berfungsi sebagai alat perhubungan. Alat perhubungan ini yang
menghubungkan antar daerah yang berbeda. Mereka mampu menjalin kerjasama hidup
berdampingan dengan perantara Bahasa Indonesia.
Selain itu dapat menghubungkan segala aspek kehidupan,
aspek politik, ekonomi, hukum, dan intruksi dari pemerintahan yang semuanya
menggunakan Bahasa Indonesia agar dimengerti oleh warganegaranya dari berbagai
macam latar belakang.
2. Sebagai Bahasa Negara
Bahasa Indonesia sebagai bahasa
negara dijabarkan
fungsinya, sebagai berikut:
a.
Bahasa
resmi kenegaraan
Kedudukan Bahasa Indonesia
sebagai bahasa negara yang pertama berfungsi sebagai bahasa resmi kenegaraan.
Bahasa yang secara resmi digunakan sebagai bahasa Negara Indonesia. Salah satu
pembuktianya yakni pada naskah Proklamasi tahun 1945 yang disusun menggunakan
bahasa Indonesia, dan selanjutnya Bahasa Indonesia digunakan disemua lini
kegiatan kenegaraan.
b.
Bahasa
pengantar disemua lembaga pendidikikan
Bahasa Indonesia dipakai
sebagai bahasa pengantar dalam dunia pendidikan baik yang formal maupun yang
nonformal. Tujuannya yakni mengaplikasikan bahasa negara dalam penyampaian
pendidikan dan mengenalkan bahasa Indonesia dari tingkat pendidikan dasar.
Bahasa Indonesia digunakan pada buku teks yang
dipakai sebagai pedoman dalam pentransferan ilmu pengetahuan. Sistem
pembelajaran dikelas juga megaplikasikan Bahasa Indonesia untuk proses belajar
mengajar baik ditingkat Sekolah Dasar (SD) sampai Perguruan Tinggi (PT).
c.
Alat penghubung dalam menjalankan roda pemerintahan
Bahasa Indonesia
memerankan peran penting dalam berjalannya roda pemerintahan. Roda pemerintahan
berjalan dengan perantara Bahasa Indonesia, informasi maupun himbauan dan
sebagainya diajukan dengan perantara Bahasa Indonesia. pemerintah NTT
mengirimkan data dan informasi ke pemerintah dibagian Sumatra menggunakan
Bahasa Indonesia. Dalam kata lain Bahasa Indonesia dipakai pada lembaga,
instansi pemerintah dalam menyebarkan informasi kepada masyarakat.
d.
Alat
pengembang kebudayaan dan IPTEK
Sebagai pengembang kebudayaan dan IPTEk Bahasa
indonesia menjalankan fungsinya dengan baik. Hal ini bisa dilihat dengan
berfariasinya latar belakang budaya Indonesia, rasanya tidaklah mungkin dapat
mempelajari kebudayaan suku, adat dan budaya lain yang ada di Indonesia. Dengan
Bahasa Indonesia kita dapat mengetahui kebudayaan dari orang Jawa, Maluku,
Betawi, Sunda, Papua, dll. (Fungsi dan Kedudukan Bahasa Indonesia, 2017)
BAB
III
PENUTUP
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan
yang dapat diambil yaitu bahwa sumber Bahasa Indonesia berasal dari Bahasa
Melayu. Bahasa Indonesia sudah digunakan sebagai bahasa persatuan sejak tanggal
28 Oktober 1928. Namun secara yuridis, Bahasa Indonesia di akui setelah
kemerdekaan Indonesia yaitu pada tanggal 18 Agustus 1945. Bahasa Melayu di
angkat menjadi Bahasa Indonesia karena Bahasa Melayu telah digunakan sebagai
bahasa pergaulan (lingua France). di nusantara dan Bahasa Melayu sangat
sederhana serta mudah dipahami.
Referensi
Effendi, S. (1985). Kedudukan dan
Fungsi Bahasa Indonesia di Jawa Timur. Jakarta Pusat: Pusat Pengembangan
dan Bahasa Dekdikbud.
Fungsi dan Kedudukan Bahasa Indonesia. (2017, September Selasa). Retrieved from
GURU NGAPAK: www.gurungapak.com/2016/01/fungsi-dan-kedudukan-bahasa-indonesia.html?m=1
Isi Kongres Bahasa Indonesia Ke- I sampai
X. (2017, September
Selasa). Retrieved from GURU NGAPAK:
www.gurungapak.com/2016/05/kingres-bahasa-indonesia.html?m=1
Sekilas Tentang Sejarah Bahasa Indonesia. (2017, September Selasa). Retrieved from
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemdikbud:
badanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbahasa/petunjuk_praktis/627/sekilas%20tentang%20Sejarah%20Bahasa%20Indonesia
EmoticonEmoticon